Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2016

Perbedaan antara Honorer dengan PPPK Menurut Undang-Undang ASN

Gambar
Perbedaan antara Honorer dengan PPPK?  Dalam UU ASN, yang dimaksud dengan PPPK adalah : Pasal 1 (4) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang selanjutnya disingkat PPPK adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, yang diangkat berdasarkan perjanjian kerja untuk jangka waktu tertentu dalam rangka melaksanakan tugas pemerintahan. Pasal 6 Pegawai ASN terdiri dari : a. PNS b. PPPK Pasal 7 1.PNS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf a merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pembina Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional. 2. PPPK sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 huruf b merupakan pegawai ASN yang diangkat sebagai pegawai dengan perjanjian kerja oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan kebutuhan Instansi Pemerintah dan Ketentuan Undang-Undang ini. Pasal 22 PPPK berhak memperoleh : a. gaji dan tunjangan b. cuti c. perlindungan, dan d. pengembangan kompetensi. Pasal 99 (3) PPPK tidak dapat diangkat secara otomatis me

Kesetiaan Politis

Gambar
Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si Peneliti komunikasi politik, dosen FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat SETIAP pemilihan umum kepala daerah (pemilukada) selalu memunculkan “badai dalam secangkir kopi”, suasana panas dan tegang di kalangan elit, namun diklaim sebagai kegelisahan publik. Padahal, sejujurnya publik tetap adem ayem. Tengok masyarakat Betawi, meski tiap hari televisi nasional mewartakan jalan menuju Jakarta 1, namun masyarakatnya tetap tenang. Hanya sedikit pergerakan yang dimotori relawan, selebihnya mengamati dalam diam. Gambaran serupa ditemui pada warga Jawa Barat, atau penduduk CImahi, yang tetap landai meski klaim dukungan terhadap bakal calon dan baliho berderet di pingggir jalan. Gambaran tidak jauh beda, dapat ditemukan di daerah lain yang dijadwalkan menggelar pemilukada serentak pada 2017. Hingga kini, kontestasi politik Indonesia masih menjadi kegiatan ad hoc. Tidak seperti aktivitas menanam padi, yang tidak cukup hanya menebar benih dan

Hollywood

Gambar
Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si Peneliti komunikasi politik, dosen FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat DALAM satu dekade terakhir Jawa Barat dipimpin oleh aktor kondang. Tidak jelas benar apa yang menjadi asbabul nuzul munculnya aktor dalam kancah politik tatar Parahyangan. Satu hal yang sulit disangkal, wilayah ini amat digemari artis, sekaligus menjadi rebutan politisi kondang. Tak heran, bila deretan nama tenar selalu menghiasi daftar calon, baik dalam pemilihan kepala daerah maupun legislatif. Kemunculan artis dalam bursa calon kepala daerah Jawa Barat sepertinya akan berlanjut dalam Pemilihan Gubernur 2018. Jauh sebelum masa pendaftaran dimulai, sosok artis telah digadang-gadang sebagai bakal calon. Fenomena ini akan mengukuhkan tudingan bahwa warga Jawa Barat hanya memilih gubernur dan wakil gubernur yang sedap dipandang mata. Gemerlap artis dalam panggung pemilukada tidak banyak ditemukan di daerah lain. Tidak pula di ibu kota, tempat dimana kebanyakan

Kesalehan Langit

Gambar
Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si Peneliti komunikasi politik, dosen FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia, kolumnis Pikiran Rakyat DUA hari lalu, saya takziyah, mengunjungi kediaman seseorang yang baru saja meninggal dunia. Seperti biasa, pesan viral soal kepergian kawan saya itu telah menghiasi ruang media sosial (medsos) beberapa jam sebelumnya. Dengan beragam cara, kawan di grup atau kontak di jaringan pribadi, mengekspresikan rasa duka dan empatinya dengan beragam gaya, seakan tengah kontes ucapan bela sungkawa. Namun, ketika tiba di rumah duka, pemandangan lain tersaji. Simpati dan kehangatan di jejaring medsos tak terasa di sini. Mereka yang menyatakan duka mendalam dan simpatinya tidak datang takziyah. Duka yang mendalam terpancar dari bibir mata yang sembap para anggota keluarga, serta wajah kusut dan lelah para kerabat. Di sekeliling mereka, raut wajah sedih mendominasi. Mereka umumnya saudara dan tetangga almarhum. Lalu, mana kawan-kawan yang  galecok  (ramai) di medsos? Akanka

Gerakan Bhinneka Tunggal Ika

Gambar
Perbedaan Diciptakan Untuk Saling Menguatkan Indonesia negeri yang kaya Jadikan perbedaan ini semangat untuk bersatu Tunjukan kita generasi yang mampu rukun dalam keberagaman Ayo! Bangun Indonesia ke arah yang lebih baik Kita harus percaya, karena Indonesia itu KITA ============================================= Tanah airku memang Indah Tanah airku memang kaya Kemanapun aku pergi, sejauh apapun aku bekerja di negri seberang, aku akan pulang untuk tanah airku, INDONESIA ============================================ Tanah airku kaya akan budaya Banyak akan potensi Penuh ragam cerita dan bersejarah Indonesia kita kaya akan moral Banyak akan karya, penuh akan inspirasi dan inovasi Mari semua bersama membangun Indonesia Demi Indonesia yang lebih baik =========================================== Indonesia satu mimpi membangun bersama Sentuhan dan gerakan berpadu dalam keanekaragaman budaya Berjalan beriringan menuju Indonesia yang satu, Indonesia bersama. Karena Indonesia itu KITA. ============