Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Hasil Studi Universitas Stanford: Orang Indonesia Malas Jalan Kaki

Gambar
Macet di kawasan Pancoran. (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan ) Orang Indonesia malas jalan kaki. Rata-rata orang Indonesia jalan kaki per-harinya di bawah rata-rata. Kalah jauh dengan warga Hong Kong, atau Ukraina. Studi terbaru dari Universitas Stanford, Amerika Serikat, menyebutkan bahwa rata-rata orang Indonesia yang melakukan jalan kaki hanya 3.513 langkah per hari. Angka ini jauh di bawah rata rata para pejalan kaki global, yaitu 5 ribu langkah per hari. Hal ini membuat Indonesia masuk dalam kategori negara termalas berjalan kaki. Dipublikasikan dalam jurnal ilmu pengetahuan alamiah, yang dikutip dari Stanford News, Senin (17/7), penelitian menunjukkan bahwa Hong Kong menjadi negara teraktif di dunia, dengan rata rata 6.880 langkah per hari, disusul oleh China (6.180 langkah per hari) dan Ukraina (6.107 langkah per hari).

Riset Kominfo dan UNICEF Mengenai Perilaku Anak dan Remaja Dalam Menggunakan Internet

Gambar
( Jakarta 18  Februari  2014 ). Menteri Kominfo Tifatul Sembiring pada tangal 18 Februari 2014 telah membuka secara resmi acara “Seminar Sehari Internasional Penggunaan Media Digital di Kalangan Anak dan Remaja di Indonesia”. Acara ini diselenggarakan oleh Badan Litbang SDM Kementerian Kominfo yang dipimpin Basuki Yusuf Iskandar dan bekerjasama dengan UNICEF serta dihadiri oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Agum Gumelar, Kepala Perwakilan UNICEF di Indonesia Angela Kearney, perwakilan Komisi Perlindungan Anak Indonesia, perwakilan Harvard University dan perwakilan dari ITU serta sejumlah Kementerian tersebut menjadi sangat menarik, karena Kementerian Kominfo, Kementerian PPPA bersama UNICEF hari ini meluncurkan hasil studi  ground-breaking  yang menganalisis aktivitas dan perilaku  online  dikalangan anak dan remaja. Kegiatan ini merupakan bagian dari Program UNICEF tentang  Digital Citizenship and Safety,  yang dimaksudkan untuk lebih memahami dan menangan

MATINYA UNIVERSITAS

Kompas, 23 Mei 2017 *MATINYA UNIVERSITAS* ------------------------------------------------------ PROF DR SULISTYOWATI IRIANTO GURU BESAR FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS INDONESIA 23 Mei 2017 Maraknya gerakan politik praktis sektarian di universitas akhir-akhir ini, mengatasnamakan dan membawa panji universitas, dilakukan di dalam maupun di luar kampus oleh sebagian dosen dan mahasiswa; patut dipersoalkan karena menodai marwah universitas dan meresahkan masyarakat luas. HANDINING Terlebih, universitas negeri yang kelahirannya melekat dengan sejarah perjuangan bangsa memiliki amanah khusus dalam menjadikan Pancasila sebagai prinsip tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat, dan merujuk Konstitusi sebagai pedoman utama berperilaku. Masyarakat luas kehilangan kepercayaan dan mempertanyakan mengapa hal ini bisa terjadi, ke manakah para otoritas pendidikan tinggi di negeri ini? Lebih jauh, di manakah di dunia ini, universitas yang tidak membela Konstitusi dan norma tertinggi bangsanya

REVITALISASI PELA GANDONG UNTUK MEWUJUDKAN HARMONISASI DALAM KEBERAGAMAN

Gambar
Tulisan ini dipublikasikan dalam Seminar Nasional Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP Universitas Pattimura dengan Tema : "SEMANGAT HARI PATTIMURA DAN KEBANGKITAN NASIONAL UNTUK KEBHINEKAAN INDONESIA" Ambon, 18 Agustus 2017 ISBN 978-602-50012-0-8 Samuel Patra Ritiauw Direktur Konsorsium Peduli Pendidikan Maluku pritiauw@gmail.com Yakob Godlif Malatuny Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia E-mail:  godlief_malatuny@student.upi.edu PENDAHULUAN Pela gandong tidak pernah mengenal kadaluwarsa, tidak lekang juga oleh waktu, karena telah berakar dan tumbuh subur dalam ladang “hidop orang basudara” (kehidupan bersaudara) di Negeri Para Raja. SPR-GM Berbicara tentang harmonisasi, maka setakat ini dalam negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika sedang diuji dengan beragam ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan. Ujian ini layaknya virus yang dapat menyerang dan merusak sel-sel dalam tubuh, sehingga diperlukan tindakan