Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2017

PERPANJANGAN ESSAY COMPETITION

Gambar
KETENTUAN LOMBA ESSAY I. TEMA KEGIATAN Tema adalah “ EKONOMI KREATIF SEBAGAI UNGGULAN EKONOMI NASIONAL” Dengan subtema sebagai berikut: 1.       Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif 2.       Implementasi Ekonomi Berbasis Koperasi Dalam Upaya Memajukan Kesejahteraan Rakyat 3.       Peran Teknologi Dalam Memajukan Ekonomi Kreatif 4.       Revolusi Mental Daya Saing UMKM dan Koperasi Dalam Industri Kreatif II. WAKTU KEGIATAN Pendaftaran                                           : 14 Agustus 2017 - 27 September 2017 Deadline Pendaftaran                            : 2 Oktober 2017 Deadline Pengiriman Berkas                : 6 Oktober 2017 Pengumuman 10 besar                          : 12 Oktober 2017 Presentasi essay                                    : 21 Oktober 2017 Pemberian/pengiriman hadiah              : 21 Oktober 2017 III. PERSYARATAN PESERTA Peserta merupakan mahasiswa yang menempuh pendidikan di Indonesia. Peserta dari kalangan Mahasis

MENGHORMATI

Orang-orang di masa lalu, menghormati pohon, bukan berarti memuja pohon, tapi mereka menghormati kehidupan, menghormati alam yang berkembang, dan takut pada ketidakseimbangan alam. Ajaran leluhur kita hampir semuanya berada dalam satu pusaran : "KESEIMBANGAN". Seperti tata kota misalnya "Keseimbangan Tata Ruang", ada kekuasaan di pusat namanya Keraton, ada tempat rakyat berkumpul dan gembira namanya alun alun, ada tempat ibadah besar seperti Masjid Agung, ada tempat berkumpul dan mendengarkan suara rakyat, bermusjawarah dan bermufakat namanya "Pendopo", ada tempat mengirimkan kabar, namanya Kantor Pos besar, di jaman Sultan Agung Kantor Pos sudah ada, mereka mengirim kabar secara berantai dari satu tempat ke tempat lain. Keseimbangan alam, lingkungan dan pranata sosial adalah makna sesungguhnya kehidupan orang orang di Nusantara ini, seperti Pasar Pasar-pun berputar tempat sesuai urutan hari, agar tidak ada monopoli ekonomi. Semua didasarkan pada nilai nil

ARAH POLITIK

Gambar
Salah satu kelemahan bangsa kita ini adalah selalu berkiblat pada kebanggaan kebanggaan asing. Termasuk dalam membentuk pola mimpi politik. Dulu kaum politisi kiri mengidolakan Sovjetisme dalam berpolitik dan menguasai keadaan, hal ini kemudian dikoreksi oleh Tan Malaka bahwa keadaan terbaik, pemeriksaan terbaik dalam alam politik harus dikembalikan pada persoalan persoalan lokal, persoalan persoalan bangsa sendiri. Inilah kenapa kemudian Tan Malaka dimusuhi kaum Komintern da n ingin dihabisi. Di sisi lain banyak kaum kanan mengidolakan Amerika Serikat sebagai kekuatan Liberal bahkan paham Liberal menyusup ke segala lini, dari kebudayaan sampai Agama. Bung Karno sendiri sangat membenci paham liberal itu, karena ini yang merusak jiwa bangsa Indonesia sebenarnya yaitu Gotong Royong. Jadi naif misalnya orang berpaham liberal kok mengaku aku Sukarnois. Karena itu sudah Contradictio in Terminis, bentrok dari akarnya. Kecuali memang orang Liberal itu hanya ingin ndompleng nama Sukarno dalam