Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2017

Indonesian Hoaxes

Gambar
[BERITA] Mengapa Orang Pintar Bisa Termakan Isu Hoax? Jakarta - Punya IQ (intelligence quotient) tinggi tidak menjamin bisa lepas dari pengaruh isu hoax. Hal ini dibuktikan oleh studi yang dilakukan oleh University of Illinois, Chicago, Amerika Serikat. Tomas Stahl, peneliti psikologi sosial dari University of Illinois, melakukan survei kepada 300 partisipan. Para partisipan menjalankan tes IQ lalu diberi beberapa berita yang mengandung unsur hoax. Hasilnya, ditemukan bahwa tingkat kecerdasan seseorang tidak menjamin ia bebas dari ancaman berita hoax. Menurut Stahl, kepercayaan dan latar belakang seseorang lebih memengaruhi keputusan soal menanggapi berita hoax daripada logika dan kemampuan menganalisis. "Jika Anda memutuskan sesuatu berdasarkan kepercayaan tanpa logika dan bukti-bukti, maka hasilnya sama saja antara orang dengan kemampuan intelegensia yang tinggi maupun rendah," tutur Stahl, dikutip dari EurekAlert! Lebih lanjut, Stahl mengatakan tidak semua orang dengan kem

PENGABDIAN SANG GURU

Gambar
Yakob Godlif Malatuny, S.Pd., M.Pd Tulisan ini mengupas kisah inspiratif sang guru sekaligus pengawas pendidikan berkelahiran Manglusi yang bernama Leonardus Batkunde, sebagai apresiasi atas hidupnya yang berwarna pengabdian bagi setiap generasi bangsa di Kecamatan Nirunmas, Kabupaten Maluku Tenggara Barat. Jujur, penulis mengakui bahwa jiwa sang guru hidup di masa silam karena masa kini begitu cepat melaju, namun pengabdiannya tak pernah surut ke belakang, tak mengenal kadaluwarsa, bahkan tak lekang oleh waktu. Baginya mengabdi kepada negara yang bersemboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan tugas mulia yang mesti dituntaskan dengan segenap rasa dan karsa hingga masa purna. Tak heran jika sang guru kerap kali mengutarakan kisahnya di masa silam yang sarat akan inspirasi dan berwarna pengabdian layaknya memutar himne kemenangan yang bisa menyentuh nurani dan membakar spirit setiap anak didiknya untuk selalu memandang lebih jauh, menggapai, dan melampaui asa di masa mendatang. Sebab hidup
Tulisan ini dipulikasikan dalam : The 1st International Conference on Social Science Education (ICSSE) dengan tema “Multicultural Transformation in Education, Social Sciences and Wetland Environment” Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, 03 – 04 November 2017 CIVIC SKILL FORMATION THROUGH MASS MEDIA LITERACY (A Case Study of  Hoax in Mass Media on Civic Education Students of Pattimura  University ) By Yacob Godlif Malatuny Student of Civic Education, School of Postgraduate, Indonesia University of Education Email : godlief_malatuny@student.upi.edu ABSTRACT This paper was based on researcher anxiety of the spread of hoax in mass media in one last decade in Indonesia and in fact, the citizen had  been accustomed  from a long time to receive hoax presented by journalists to mass media. To prevent the trap of hoax, then civic skill is needed which is formed through mass media literacy as the effective way for each citizen.   This study was aimed to study mass media literacy as the bas

PENINGKATAN CIVIC KNOWLEDGE PESERTA DIDIK MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROJECT CITIZEN

Gambar
A. PENDAHULUAN Pendidikan menjadi jalan vital untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, tanpa pendidikan sebuah bangsa tidak akan bertahan. Tantangan ini memicu segenap kewargaan yang terpelajar untuk berlomba menambah deposito pengetahuan sebagaimana layaknya para pelajar di era kontemporer. Kecerdasan dan kemahiran menjadi kewargaan yang berintelektual menjamin kemajuan negara-bangsa dalam sektor pendidikan. Tidak kalah penting Budimansyah (2016) menegaskan, pendidikan dapat menjadikan anak sebagai warganegara yang baik dan cerdas ( smart and good citizen ). Pendidikan yang diselenggarakan secara efektif dapat membangun gagasan dan emosi secara terus-menerus (Malatuny dan Rahmat, 2017: 57). Dalam pasal 3 Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), secara imperatif digariskan bahwa; Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk