Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2018

RACUN SEMANIS MADU

Gambar
Godlief Malatuny ( Sekretaris Konsorsium Peduli Pendidikan Maluku ) Judul tulisan ini sengaja saya pinjam dari kata Kahlil Gibran, sang pujangga besar asal Libanon dalam bukunya yang berjudul Bila Cinta Bicara untuk menggambarkan politisi yang piawai bersilat lidah dengan kata-kata manis bernada palsu. Amat ironis, dalam alam demokrasi seperti saat ini masih ada politisi secara riuh menawarkan berbagai program yang muluk-muluk demi meraup keuntungan suara. Padahal ia sendiri masih ragu dengan berbagai program yang ia tawarkan kepada warga, mengingat banyak janji yang mesti dituntaskan jika ia berhasil menduduki kursi yang direbut. Di situ, saya melihat ular kemunafikan dan kepalsuan merangkak. Terlepas dari fenomena itu, menjelang pemilukada saya melihat politisi mempermainkan pikiran dan otak orang-orang lemah bagai seekor kucing yang mempermainkan seekor tikus. Alih-alih seorang politisi boleh bohong, namun tak boleh salah adalah langkah awal baginya untuk berbicara sesuka hatinya ba